Thursday, August 21, 2008

mENgApA...

Trhitung mulai sekarang..
Kau semakin menjauh terbang..
Lalu apa yang harus kuperbuat?..

Waktu hanyalah rotasi yang kanselalu berputar...
Jikalau kau mendekati mautku...
Masih bisakah ku kecup keningmu?..
Q belai sayang wajahmu?..

Wahai kau yang anggap mentari..
Tak hanya siang panas yang harus kaulalui...
Bintang menunggumu kesepian malam ini...
Belai indah cahayanya di malam purnama...

21,Aug ’08

Mengapa ku harus mencintai yang tak harus dicintai?
Aku menderita karena cinta...
Aku menangis karena cinta...
Aku berontak karena cinta...
Ataukah cinta itu sebuah senjata penyayat hatiku?
ALLAH berilah aku sebuah jalan dipenuhi gemerlap lampunya..
Agar aku bisa berlari tanpa hambatan..
Aku sungguh yakin kau tak kan rela dan ridlo melihatku mencintainya..
Akupun tak mau sakit karenanya...
Oh..
Alangkah gelapnya dunia saat ini...
Yang hanya akan terang oleh nya...
ALLAH...
Ku hanya ingin mencintai seseorang...
Yang menantiku di surga nanti...
Tapi mengapa kalbuku...
Terhampar di tanah kering dan belum basah oleh air mata iman...
ALLAH...
Catatlah ia sebagai makhlukMU yang beriman..
Sebab ia adalah jalan para Nabi dan Rosul..
Apakah akupun tak boleh mencintainya?
Menyiraminya walau dengan air mata darahku..
Otakku memaksa untuk melemparnya...
Tapi kalbu ini tak bisa lepas darinya...
Ku hanya bisa berlindung dan meminta petunjuk dariMU...
Tapi suatu ketika,ku akan tegakkan bendera kasih sayang di tanah Mesir..
Dan berkata..
”Wahai para Sufi,di tengah kalian ada seorang pengemis bodoh yang memancarkan cahaya melebihi terangnya bulan purnama”Masihkah kau menghukumkuuntuk tak bisa mencintainya?
Kau telah tenggelamkan aku di laut pasifik..
Dan apakah aku tak boleh menikmati indahnya ciptaanMu di sana?
Aku gempar keheranan memandangi bumi yang siap tumpahkan ajalku..
Namun kini ku harus menemukan cinta yang mungkin sesaat itu...
Ya ALLAH...
Jika hari ini ku masih mengharapkanya ..
Semoga esok ku memandangnya hanya untuk kasih sayang ’saudara’
Biar hati ini berhenti berputar...
Walau hanya sesaat...
Read More…

0 komentar: